Sabtu, 25 Oktober 2014

Pengertian Cinta



Cinta adalah rasa kasih sayang yang diberikan oleh Tuhan YME yang ada disetiap sifat umum manusia, cinta bersifat universal bisa terjadi antara anak dengan kedua orang tuanya, nenek kepada  cucu-cucu nya, cinta kakak kepada adiknya maupun sebaliknya, tetapi dengan tingkatan rasa yang berbeda-beda tentunya.  Umumnya bila kita membahas tentang cinta ppada umumnya ialah membahas tentang sepasang manusia yang saling mencintai, saling memiliki,dan saling mengasihi. Tetapi tidak semua perjalanan cinta sepasang manusia selalu dapat berjalan mulus, tidak semua perjalanan cinta akan selalu happy ending.

Banyak cerita cinta yang dapat di kulik keberagamannya, yaitu :
·        Cerita tentang cinta yang tak terungkap
·        Cinta senjati yang akhirnya tetap terpisahkan maut
·        Cinta terhadap teman sendiri yang akhirnya tidak pernah terucap karna terikat friendzone
·        Tentang cinta yang menunggu untuk bertemu, menunggu kasih-Nya yang menyatukan
·        Tentang cinta yang salah, ketika orang yang kita cinta ternyata telah dimiliki orang lain
·        Cinta karena orang tua
·        Ketika cinta harus bertepuk sebelah tangan

Dari beragam cerita cinta yang ada di atas tentu tidak semuanya pernah saya alami, saya belajar keberagaman cinta dari banyak hal semisal dengan banyak membaca novel, majalah, terkadang melihat kutipan-kutipan di media sosial khususya tumblr. Saya akan mengutip salah satu dari keberagaman cerita cinta diatas dari hal-hal yang saya tahu.

A.    Cerita tentang cinta yang tak terungkap
 Al jatuh cinta dengan Braga teman satu grup yang terbentuk dalam komunitas pencinta alam tetapi sialnya Braga tidak lagi menjadi orang yang menginginkan cinta dalam hidupnya, ia memutuskan untuk menjadi pertapa di era modern. Ia menemukan cinta sejati dalam sebuah cahaya yang ia temui ketika mati suri akibat bermain rock climbing. Dari situ Al menyadari satu hal apa yang tidak pernah bisa Al miliki.
“Aku jatuh cinta pada seseorang yang bahkan sampai hari ini pun aku tak tau warna matanya mungkin hijau mungkin juga coklat muda. Aku  sampai dibagian bahwa aku telah jatuh cinta. Namun orang itu hanya dapat kugapai sebatas punggungnya saja. Seseorang yang hanya sanggup aku nikmati bayangannya, tapi takkan pernah bisa aku miliki. Seseorang yang hadir bagai bintang jatuh, sekelebat kemudian menghilang begitu saja tanpa sanggup tangan ini mengejarnya . Seseorang yang hanya bisa aku kirimi isyarat, sehalus udara, langit, awan atau hujan.”
                                                                       
-Hanya Isyarat (Rectoverso) karya dee

B.     Cinta sejati yang akhirnya tetap terpisahkan

Puisi dari Habibie untuk Ainun :

“Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu. Karena aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya, dan kematian adalah sesuatu yang pasti dan kali ini giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu. Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat, adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak ditempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi. Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang. Pada air mata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang, pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada. Aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini. Mereka mengira akulah kekasih yang baik bagimu sayang, tanpa merek sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik. Mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia. Kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini. Selamat jalan kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya, kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada untukku. Selamat jalan sayang, cahaya mataku, penyejuk jiwaku. Selamat jalan calon bidadari surgaku.”
                                                                                               
-@fidina via tumblr 


 C. Cinta karena orang tua

·        Wanita:
Untuk apa kita melakukan ini? Pernikahan ini akan menjadi sia-sia. Tidak ada cinta disini. Aku tidak mencintaimu, dan aku yakin kau pun begitu. Jadi, mengapa tidak kita batalkan saja pernikahan ini?

·     Lelaki:
Bukan tidak ada cinta disini. Ada cinta orang tuamu dan orang tuaku dalam perjodohan ini. Cinta orang tua yang ingin anaknya menikah dengan orang yang dianggapnya baik. Kurasa cinta itu cukup untuk membuat kita berusaha sebaik-baiknya membina rumah tangga dan memupuk cinta bersama. 

D.  Ketika cinta harus bertepuk sebelah tangan

“Terimakasih telah menjadi tempatku berteduh saat hujan.
Memberikanku secangkir teh hangat dan sebuah selimut nyaman.
Tapi maaf aku harus segera melanjutkan perjalanan saat hujan reda.
Maaf aku tak bisa tinggal selamanya.
Karena kemanapun selama ini aku singgah, hatiku tetap memaksa untuk terus kembali pada tuannya.
Dia.”


E.     Tentang cinta yang salah, ketika orang yang kita cinta ternyata telah dimiliki orang lain

Apa yang kamu ketahui tentang kehilangan?
Apa yang kamu ketahui tentang berpegangan erat pada seseorang yang mencoba melepaskanmu?
Apa yang kamu ketahui tentang kekalahan, tentang air mata yang jatuh ketika kamu berjalan menjauh dan menyadari bahwa tidak ada seorang pun yang mengejarmu di belakang, memanggil namamu, dan coba menghentikanmu?
Apa yang kamu ketahui tentang semua itu?
Apa yang kamu ketahui tentang saya?
Apa yang membuatmu berhak merebutnya dari saya?
Apa yang kamu ketahui tentang mencintai?
Apa yang kamu ketahui tentang apa yang saya rasakan ketika saya mengatakan kepadanya tidak menginginkan apa-apa lagi didunia ini yang tidak mengikutsertakan dia didalamnya?
Apa yang kamu ketahui tentang ditinggalkan?
Apa yang kamu ketahui tentang ditinggalkan seseorang sebelum dia benar-benar pergi?
Apa yang kamu ketahui tentang memaafkan?

Saya menggenggam erat-erat surat itu. Air mata saya mengalir membasahi pipi. I’m sorry. I’m sorry for i have killed you. I didn’t mean to.
“Hanny berbisik lirih diikuti tangisnya setelah membaca surat dari istri Diaz. 1bulan setelah kematian Diaz”

-Dikutip dari novel Jika “Tentang Kehilangan”

Jumat, 17 Oktober 2014

ILMU BUDAYA YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI




           
Puisi memang tidak termasuk ke dalam pengajaran ilmu budaya. Akan tetapi, terdapat suatu hubungan antara puisi dengan ilmu budaya. Pembahasan puisi dalam rangka pengajaran Ilmu Budaya tidak akan diarahkan pada tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasinya yang murni. Puisi dipakai sebagai media sekaligus sebagai sumber belajar sesuai dengan tema – tema atau pokok bahasan yang terdapat didalam Ilmu Budaya.
            Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia,alam dan Tuhan melalui media bahasa artistik/estetik yang padu dan utuh dipadatkan kata-katanya. Hal yang menjadikan puisi itu istimewa adalah bagaimana cara penulis menyampaikan ungkapan jiwanya dengan menggunakan berbagai kata konotasi, kata ambigu, majas, kata-kata yang mencerminkan suasana, pengulangan kata, dan lain-lain. Puisi disajikan dalam bentuk yang unik dan menarik untuk dibaca. Hanya saja, puisi tidak dapat dipahami dengan mudah apa yang dimaksud atau apa yang terkandung di dalamnya.
            Puisi dapat menggambarkan apa saja yang ingin disampaikan oleh penulis. Ada puisi yang menggambarkan kepeduliannya terhadap lingkungan sekitar, ada puisi yang menggambarkan suasana hati dari sang penulis, ada puisi yang menggabarkan pengalaman, kisah pribadi dari sang penulis, ada puisi yang menggambarkan cerita hidup seseorang, dan masih banyak lagi.
            Alasan mengapa banyak orang yang tertarik untuk membuat puisi antara lain karena puisi merupakan tulisan yang menarik dan menantang. Puisi juga merupakan sarana untuk menceritakan suatu kisah dengan indah tanpa tidak banyak orang yang tahu apa isinya, tetapi tidak memperkecil niat pembaca untuk terus membaca puisi. Puisi juga merupakan cara untuk menceritakan suatu kisah dengan memadatkan isi cerita dalam beberapa baris, tetapi tidak mengurangi klimaks dari cerita tersebut.
            Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan:
1.      Figura bahasa (figurative language) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan,
         alegori, dsb. Sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik dan memberi kejelasan    
         gambaran angan.
2.      Kata-kata ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3.      Kata-kata berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan
         dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4.      Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa
         dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5.      Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga
         lebih menggugah hati.
6.      Dibalik kata-katanya yang padat, ekonomis dan sukar dicerna maknanya itu, puisi berisi   
         potret kehidupan manusia. Puisi menyuguhkan kepada kita suasana-suasana dan
         peristiwa-peristiwa kehidupan manusia dan juga dalam kaitan kehidupannya dengan
         alam dan Tuhan. Ia merupakan hasil penghayatan dan pengalaman penyair terhadap
         kehidupan manusia, terhadap alam dan Tuhan yang dieskpresikannya melalui bahasa
         yang artistik.

Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut:
1.          Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
Perekaman dan penyampaian dan penyampaian pengalaman disebut “pengalaman perwakilan”. Berarti manusia memiliki salah satu kebutuhan hidupnya dari sekedar pengalaman langsung yang terbatas.
2.          Puisi dan keinsyafan / kesadaran individual. Dengan membaca puisi manusia diajak
untuk menjenguk hati dan pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri.
3.          Puisi dan keinsyafan sosial. Puisi memberitahukan manusia sebagai mahluk sosial yang terlibat dalam isu dan problem sosial

Secara imajinatif puisi menafsirkan situasi dasar manusia sosial berupa:
a.       Penderitaan atas ketidakadilan.
b.      Perjuangan untuk kekuasaan.
c.       Konflik dengan sesamanya.
d.      Pemberontakan kepada hukum Tuhan.

Puisi sarat akan nilai etika, estetika dan kemanusiaan. Nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi adalah Cinta Kasih yang didalamnya terdapat kasih sayang, cinta, kemesraan dan renungan.
Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenal kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistic/esthetic, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata – katanya.

Kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
1. Figura bahasa 
2. Kata – kata yang bermakna ganda.
3. Kata – kata berjiwa.
4. Kata – kata yang sudah diberi nilai-nilai, rasa, dan asosiasi-asosiasi tertentu.

Alasan – alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan IBD adalah sbb :
 1. Hubungan puisi deengan pengalaman hidup manusia.
2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
3. Puisi dan keinsyafan social.

Contoh Puisi :
KATAMU

Katanya,
Kau titipkan kecupan pada awan, itu sebabnya kini aku berhujan-hujan.
Katanya,
 Kau titipkan amarah pada gemuruh dan petir, itu sebabnya aku sembunyi dalam pelukku sendiri
Katanya,
 kau titipkan cerita pada angin, itulah makanya kupejam mata, kuselip rambut dibalik telinga. Kudengaran perlahan
Katanya,
 Kau akan datang
itulah mengapa aku betah bertahan

Selasa, 14 Oktober 2014

Setapak Malioboro

Masih ingatkah kamu ?
Suatu sore yang hujan
Dan hanya aku yang membawa payung ?
Kita tertawa ketika kita masuk kubangan penuh air
Atau ketika kakimu terpeleset
Atau ketika kita tetap saja basah kuyup
Karna payung biru itu akhirnya rusak
Kawat-kawat logamnya berkarat
Sekarang entah dimana
Mungkin diambil orang yg lebih membutuhkan
Dan akhirnya kita memutuskan untuk singgah di kedai jahe
Kita kedinginan
Rintik gerimis masih menghiasi wajah Malioboro
Dan ketika senja merubah wajahnya
Lampu - lampu sepanjang jalan mulia siaga menerangi jalan kita
Masih ingatkah kamu ?
Waktu, waktu ....
Masa, masa ....
Banyak yang terlewat, banyak yang tak teringat
Semakin banyak waktu, semakin banyak yang terlupa
Semakin banyak masa, semakin banyak yang terabaikan
Biarpun kini kau tak lagi ingat
Aku dan Waktu masih tetap mengingatnya.

Intan F
Malioboro 18 Desember 2011

Senin, 13 Oktober 2014

HUBUNGAN BUDAYA DENGAN SASTRA



BAB I
PENDAHULUAN

1.1              LATAR BELAKANG

Ilmu Budaya Dasar adalah ilmu yang diharapan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengetahuan umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah kebudayaan.
Istilah Ilmu Budaya Dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanities yang bisa diartikan dengan manusiawi, diharapkan dengan mempelajari Ilmu Budaya Dasar ini seseorang akan lebih memiliki sifat manusiawi, lebih berbudaya dan lebih sopan dalam bertutur kata maupun dalam bersikap.
Dalam pembahasan kali ini saya akan membahas terkait dengan hubungan antara Ilmu budaya dasar dengan sastra. Sastra sangat erat sekali kaitannya dengan budaya dimana masing-masing diantaranya saling berkesinambungan satu sama lain.
Untuk membahas lebih lanjut tentang hubungan antara Budaya dengan Sastra terlebih dahulu saya akan menjelaskan beberapa pengertian terkait Budaya dan Sastra.

1.2              RUMUSAN MASALAH

A.      Apa pengertian dari Budaya?
B.      Apa pengertian dari Sastra?

1.3              TUJUAN MASALAH

A.      Mengetahui sejauh mana keterkaitan atau relevansi Budaya dengan Sastra


BAB II
PEMBAHASAN I

1.     PENGERTIAN BUDAYA

Budaya adalah suatu kebiasaan atau rutinitas. Budaya juga dapa diartikan sebagai suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh seseorang maupun kelompok serta diwariskan secara turun-temurun atau dari generasi ke generasi sehingga budaya terbentuk  dari banyak unsur yang rumit sepert agama, politik, adat istiadat, bahasa, karya seni dan bangunan.
Karena budaya tidak dapat dipisahkan dengan manusia, maka ada juga yang beranggapan bahwa budaya merupakan warisan secara genetis. Budaya pun dapat dipelajari seperti pada contoh ketika seseorang berusaha untuk berkomunikasi dengan orang lain yang berbeda budaya dan saling menyesuaikan dengan perbedaan yang mereka miliki.
Berdasarkan katanya, budaya berasal dari kata buddhayah yang berasal dari bahasa sansekerta yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (akal atau budi) dapat diartikan sebagai hal-hal yang culture sedangkan dari bahasa lain budaya di sebut dengan colere yaitu mengelola atau mengerjakan.
Budaya menurut para ahli adalah :
a.      Koentjaraningrat
Budaya adalah suatu sistem gagasan dan rasa, tindakan serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan miliknya dengan belajar.

b.      E.B.Taylor
Budaya adalah Suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, hukum, adat istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang dipelajari manusia sebagai anggota masyarakat.

c.       Linton
Budaya adalah Keseluruhan dari pengetahuan, sikap dan pola perilaku yang merupakan kebiasaan yang dimiliki dan diwariskan oleh anggota suatu masyarakat tertentu.

d.      Kluckhohn dan Kelly
Budaya adalah Semua rancangan hidup yang tercipta secara historis, baik yang eksplisit maupun implisit, rasional, irasional, yang ada pada suatu waktu, sebagai pedoman yang potensial untuk perilaku manusia.


2.      UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Koentjaraningrat (1985) menyebutkan ada tujuh unsur-unsur kebudayaan. Ia menyebutnya sebagai isi pokok kebudayaan. Ketujuh unsur kebudayaan universal tersebut adalah :
  1. Kesenian
  2. Sistem teknologi dan peralatan
  3. Sistem organisasi masyarakat
  4. Bahasa
  5. Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
  6. Sistem pengetahuan
  7. Sistem religi
Pada jaman modern seperti ini budaya asli negara kita memang sudah mulai memudar, faktor dari budaya luar memang sangat mempengaruhi pertumbuhan kehidupan di negara kita ini. Contohnya saja anak muda jaman sekarang, mereka sangat antusias dan up to date untuk mengetahui juga mengikuti perkembangan kehidupan budaya luar negeri. Sebenarnya bukan hanya orang-orang tua saja yang harus mengenalkan dan melestarikan kebudayaan asli negara kita tetapi juga para anak muda harus senang dan mencintai kebudayaan asli negara sendiri. Banyak faktor juga yang menjelaskan soal 7 unsur budaya universal yaitu :
1.Kesenian 
Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.
2.Sistem teknologi dan peralatan
Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain.
3.Sistem organisasi masyarakat
Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing antar individu sehingga timbul rasa untuk berorganisasi dan bersatu.
4.Bahasa
Sesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.
5.Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi
Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain.
6.Sistem pengetahuan
Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu disampaikan agar yang lain juga mengerti.
 7.Sistem religi
Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.


3.      WUJUD KEBUDAYAAN

                        Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga:
gagasan, aktivitas, dan artefak.

1.      Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan,nilai-nilai,norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
2.      Aktivitas(tindakan)

Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan.
3.      Artefak(karya)

Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.

PEMBAHASAN II

1.     PENGERTIAN SASTRA

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) arti kata sastra adalah “karya tulis yang jika dibandingkan dengan tulisan lain, memiliki berbagai ciri keunggulan, seperti keaslian, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya”. Karya sastra berarti karangan yang mengandung nilai-nilai kebaikan yang ditulis dengan bahasa yang indah. Sastra memberikan wawasan yang umum tentang masalah manusiawi, sosial, maupun intelektual, dengan caranya yang khas. Pembaca sastra dimungkinkan untuk menginterpretasikan teks sastra sesuai dengan wawasannya sendiri.
Menurut Wellek dan Warren (1989) sastra adalah sebuah karya seni yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. sebuah ciptaan, kreasi, bukan imitasi
2. luapan emosi yang spontan
3. bersifat otonom
4. otonomi sastra bersifat koheren(ada keselarasan bentuk dan isi)
5. menghadirkan sintesis terhadap hal-hal yang bertentangan
6. mengungkapkan sesuatu yang tidak terungkapkan dengan bahasa sehari-hari.
Sastra bukanlah seni bahasa belaka, melainkan suatu kecakapan dalam menggunakan bahasa yang berbentuk dan bernilai sastra. Jelasnya faktor yang menentukan adalah kenyataan bahwa sastra menggunakan bahasa sebagai medianya. Berkaitan dengan maksud tersebut, sastra selalu bersinggungan dengan pengalaman manusia yang lebih luas daripada yang bersifat estetik saja. Sastra selalu melibatkan pikiran pada kehidupan sosial, moral, psikologi, dan agama. Berbagai segi kehidupan dapat diungkapkan dalam karya sastra.
Sastra dapat memberikan kesenangan atau kenikmatan kepada pembacanya. Seringkali dengan membaca sastra muncul ketegangan-ketegangan (suspense). Dalam ketegangan itulah diperoleh kenikmatan estetis yang aktif. Adakalanya dengan membaca sastra kita terlibat secara total dengan apa yang dikisahkan. Dalam keterlibatan itulah kemungkinan besar muncul kenikmatan estetis. Menurut Luxemburg dkk (1989) sastra juga bermanfaat secara rohaniah. Dengan membaca sastra, kita memperoleh wawasan yang dalam tentang masalah manusiawi, sosial, maupun intelektual dengan cara yang khusus.
Sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan sebagainya yang dalam arti khusus dapat kita gunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi gagasan dan perasaan manusia. 

2.      BENTUK - BENTUK SASTRA

Sastra dapat dilahirkan dalam berbagai bentuk bahasa. Dan secara kasarnya ia boleh dikategorikan kepada dua kategori yang besar menurut bentuk bahasa yang digunakan, yakni:

a.      Prosa
Merujuk kepada hasil kesusteraan yang ditulis dalam ayat-ayat biasa, yakni dengan menggunakan tatabahasa mudah. Biasanya ayat-ayat dalam kesusasteraan akan disusun dalam bentuk karangan. Prosa adalah satu bentuk kesusasteraan yang lebih mudah difahami berbanding dengan puisi. Contoh bagi kesusasteraan prosa ialah: cerpen, novel,skripdrama,esseidansebagainya.

b.      Puisi
Merujuk kepada hasil kesusasteraan yang ditulis dengan "tidak menuruti tatabahasa". Ia sebenarnya tidak terdiri daripada ayat-ayat yang lengkap, melainkan terdiri daripada frasa-frasa yang disusun dalam bentuk baris-barisan. Pada lazimnya, puisi merupakan bahasa yang berirama dan apabila dibaca pembaca akan berasa rentaknya. Contoh bagi kesuasteraan puisi termasuklah: Sajak, Syair, Pantun, Gurindam, Lirik, Seloka, Mantera dan sebagainya. Ilmu Budaya dalam Kesusteraan merupakan perpaduan unsur seni kebudayaan dengan kehidupan manusia, dimana dalam proses kehidupannya manusia sering kali melakukan sesuatu.

      Jadi, sastra adalah hasil budaya dapat diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya, hasil cipta manusia dengan menggunakan media bahasa tertulis maupun lisan, bersifat imajinatif, disampaikan secara khas, dan mengandung pesan yang bersifat relatif.

3.      PERANAN SASTRA

Karya sastra mempunyai relevansi dengan masalah-masalah dunia pendidikan dan pengajaran. Sebab itu sangat keliru bila dunia pendidikan selalu menganggap bidang eksakta lebih utama, lebih penting dibandingkan dengan ilmu sosial atau ilmu-ilmu humaniora. Masyarakat memandang bahwa karya sastra hanyalah khayalan pengarang yang penuh kebohongan sehingga timbul klasifikasi dan diskriminasi. Padahal karya sastra memiliki pesona tersendiri bila kita mau membacanya. Karya sastra dapat membukakan mata pembaca untuk mengetahui realitas sosial, politik dan budaya dalam bingkai moral dan estetika.
 Dari dulu sampai sekarang karya sastra tidak pernah pudar dan mati. Dalam kenyataan karya sastra dapat dipakai untuk mengembangkan wawasan berpikir bangsa. Karya sastra dapat memberikan pencerahan pada masyarakat modern. ketangguhan yang sangat dibutuhkan dalam pembangunan. Di satu pihak, melalui karya sastra, masyarakat dapat menyadari masalah-masalah penting dalam diri mereka dan menyadari bahwa merekalah yang bertanggung jawab terhadap perubahan diri mereka sendiri.
Sastra dapat memperhalus jiwa dan memberikan motivasi kepada masyarakat untuk berpikir dan berbuat demi pengembangan dirinya dan masyarakat serta mendorong munculnya kepedulian, keterbukaan, dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Sastra mendorong orang untuk menerapkan moral yang baik dan luhur dalam kehidupan dan menyadarkan manusia akan tugas dan kewajibannya sebagai makhluk Tuhan, makhluk sosial dan memiliki kepribadian yang luhur.

Selain melestarikan nilai-nilai peradaban bangsa juga mendorong penciptaan masyarakat modern yang beradab (masyarakat madani) dan memanusiakan manusia dan dapat memperkenalkan nilai-nilai kemanusiaan yang universal, melatih kecerdasan emosional, dan mempertajam penalaran seseorang.
Sastra tidak hanya melembutkan hati tapi juga menumbuhkan rasa cinta kasih kita kepada sesama dan kepada sang pencipta. Dengan sastra manusia dapat mengungkapkan perasaan terhadap sesuatu jauh lebih indah dan mempesona.


BAB III
PENUTUP

1.        KESIMPULAN

Berdasarkan informasi-informasi yang ada, budaya dengan sastra adalah hal yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain karena memiliki ketergantungan satu sama lain. Sebagai contoh, ada yang mengatakan bahwa bahasa sangat dipengaruhi oleh budaya, sehingga segala hal yang terdapat dalam kebudayaan akan tercermin di dalam bahasa. Sebaliknya, ada juga yang mengatakan bahwa bahasa sangat dipengaruhi oleh kebudayaan dan cara berpikir manusia atau penutur bahasa. Masinambouw mengatakan bahwa bahasa (sastra) dan kebudayaan merupakan dua system yang melekat pada manusia. Jika kebudayaan adalah system yang mengatur interaksi manusia di dalam masyarakat, maka bahasa (sastra) adalah suatu system yang berfungsi sebagai sarana berlangsunganya suatu interaksi. Mungkin hanya itu saja kesimpulan dari saya.



DAFTAR PUSTAKA



Intan Febriani
1EA45
15214368