A. Pendahuluan
Kali ini saya
akan membahas mengenai hubungan antara keindahan dengan manusia disertakan pengertian
dari keindahan dan pengertian dari manusia.
B. Pembahasan
1. Pengertian Manusia
Manusia
merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa sebagai khalifah dibumi dengan dibekali
akal pikiran untuk berkarya dimuka bumi. Manusia memiliki perbedaan baik secara
biologis maupun rohani. Secara biologis umumnya manusia dibedakan secara fisik
sedangkan secara rohani manusia dibedakan berdasarkan kepercayaannya atau agama
yang dianutnya. Kehidupan manusia sendiri sangatlah komplek, begitu pula
hubungan yang terjadi pada manusia sangatlah luas. Hubungan tersebut dapat
terjadi antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, manusia dengan
makhluk hidup yang ada di alam, dan manusia dengan Sang Pencipta. Setiap
hubungan tersebut harus berjalan selaras dan seimbang. Selain itu manusia juga
diciptakan dengan sesempurna penciptaan, dengan sebaik-baik bentuk yang
dimiliki. Hal ini diisyaratkan dalam surat At-Tiin: 4
“Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam
bentuk
yang sebaik-baiknya”.
1.1 Pengertian Manusia secara
garis besar
Secara bahasa manusia berasal dari
kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir,
berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain).
Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah
gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Manusia
adalah mahluk yang luar biasa kompleks. Kita merupakan paduan antara mahluk
material dan mahluk spiritual. Dinamika manusia tidak tinggal diam karena
manusia sebagai dinamika selalu mengaktivisasikan dirinya.
1.2 Pengertian Manusia Menurut Para Ahli
Berikut ini adalah pengertian dan
definisi manusia menurut beberapa ahli:
Ø NICOLAUS D. & A. SUDIARJA
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang.
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang.
Ø ABINENO J. I
Manusia adalah “tubuh yang berjiwa” dan bukan “jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana”.
Manusia adalah “tubuh yang berjiwa” dan bukan “jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana”.
Ø UPANISADS
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik.
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik.
Ø SOKRATES
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar.
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan lebar.
Ø KEES BERTENS
Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan.
Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang kesatuannya tidak dinyatakan.
Ø I WAYAN WATRA
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa.
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa.
Ø OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.
Ø ERBE SENTANU
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain.
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain.
Ø PAULA J. C & JANET W. K
Manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan.
Manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan.
2. Pengertian Keindahan
Keindahan, sering diutarakan kepada situasi tertentu,
arti kata keindahan yaitu berasal dari kata indah, artinya bagus,
permai, cantik, elok, molek dan sebagainya. Keindahan identik dengan kebenaran.
Keindahan identik dengan kebenaran, sesuatu yang indah itu selalu mengandung
kebenaran. Walaupun kelihatanya indah tapi tidak mengandung kebenaran maka hal
itu pada prinsipnya tidak indah.
Keindahan bersifat universal, artinya keindahan yang
tak terikat oleh selera perorangan, waktu, tempat atau daerah tertentu,
bersifat menyeluruh. Segala sesuatu yang mempunyai sifat indah antara lain
segala hasil seni, pemandangan alam, manusia dengan segala anggota tubuhnya dan
lain sebagainya. Dalam bahasa Latin, keindahan diterjemahkan dari kata “bellum” Akar katanya adalah “benum” yang berarti kebaikan. Dalam bahasa Inggris
diterjemahkan dengan kata “beautiful”, Prancis “beao” sedangkan Italy dan Spanyol ”beloo”.
Dalam arti luas meliputi keindahan hasil seni, alam,
moral dan intelektual. Dan dalam arti estetik keindahan mencakup pengalaman
estetik seseorang dalam hubunganya dengan hubunganya dengan segala sesuatu yang
diserapnya. Sedangkan dalam arti terbatas keindahan sangat berkaitan dengan
keindahan bentuk dan warna.
Sesungguhnya keindahan itu memang merupakan suatu persoalan filsafati yang
jawabannya beraneka ragam. Salah satu jawaban mencari ciri-ciri umum yang ada
pada semua benda yang dianggap indah dan kemudian menyamakan ciri-ciri atau
kwalita hakiki itu dengan pengertian keindahan. Jadi keindahan pada dasarnya
adalah sejumlah kwalita pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kwalita
yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity), keselarasan (harmony),
kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance) dan perlawanan (contrast).
2.1 Hakekat Keindahan
Keindahan adalah susunan kualitas atau pokok tertentu
yang terdapat pada suatu hal kulitas yang paling disebut adalah kesatuan
(unity) keselarasan (harmony) kesetangkupan (symmetry) keseimbangan (balance)
dan pertentangan (contrast). Herbet Read merumuskan bahwa keindahan adalah
kesatuan dan hubungan-hubungan erdapat diantara pencerapan-pencerapan indrawi
manusia. Filsuf abad pertengahan Thomas Amuinos mengatakan bahwa keindahan
adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat.
Menurut luasnya pengertian keindahan dibedakan menjadi
3, yaitu :
1. Keindahan dalam arti luas, menurut Aristoteles keindahan sebagai sesuatu
yang baik dan juga menyenangkan
2. Keindahan dalam arti estetik murni, yaitu pengalaman estetik seseorang
dalam hubungan dengan segala sesuatu yang diserapnya.
3. Keindahan dalam arti terbatas, yaitu yang menyangkut benda-benda yang
dapat diserap dengan penglihatan yakni berupa keindahan bentuk dan warna
Keindahan identik dengan kebenaran, keindahan adalah
kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama
yaitu abadi dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah yang tidak
mengandung kebenaran tidak indah.
Ada 2 nilai yang penting dalam Keindahan :
1. Nilai ekstrinsik yakni nilai yang sifatnya sebagai alat atau membantu
untuk sesuatu hal. Contohnya tarian yang disebut halus dan kasar.
2. Nilai intrinsik yakni sifat baik yang terkandung di dalam atau apa yang
merupakan tujuan dari sifat baik tersebut. Contohnya pesan yang akan
disampaikan dalam suatu tarian.
Teori estetika keindahan menurut Jean M. Filo dalam bukunya “Current
Concepts of Art” dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu bersifat subjektif adanya,
yakni karena manusianya menciptakan penilaian indah dan kurang indah dalam
pikirannya sendiri.
2. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan bersifat objektif adanya,
yakni karena keindahan itu merupakan nilai yang intrinsik ada pada suatu objek.
3. Kelompok yang berpendapat bahwa keindahan itu merupakan pertemuan antara
yang subjektif dan yang objektif, artinya kualitas keindahan itu baru ada
apabila terjadi pertemuan antara subjek manusia dan objek substansi.
Ada tiga hal yang nyata ketika seseorang menyatakan
bahwa sesuatu itu indah, apabila ada keutuhan (Integrity) ada keselarasan
(Harmony) serta kejelasan (Clearity) pada objek tersebut. Ini biasanya disebut
sebagai hukum keindahan.
3. Hubungan Keindahan dengan Manusia
Manusia setiap waktu memperindah diri, pakaian,
rumah, kendaraan dan sebagainya agar segalanya tampak mempesona dan menyenangkan
bagi yang melihatnya. Semua ini menunjukkan betapa manusia sangat gandrung dan
mencintai keindahan. Seolah-olah keindahan termasuk konsumsi vital bagi indera
manusia. Tampaknya kerelaan orang mengeluarkan dana yang relatif banyak untuk
keindahan dan menguras tenaga serta harta untuk menikmatinya, seperti
bertamasya ke tempat yang jauh bahkan berbahaya, hal ini semakin mengesankan
betapa besar fungsi dan arti keindahan bagi seseorang. Agaknya semakin tinggi
pengetahuan, kian besar perhatian dan minat untuk menghargai keindahan dan juga
semakin selektif untuk menilai dan apa yang harus dikeluarkan untuk
menghargainya, dan ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi orang yang dapat
menghayati keindahan.
Keindahan mempunyai dimensi interaksi yang sangat luas baik hubungan
manusia dengan benda, manusia dengan manusia, manusia dengan Tuhan, dan bagi
orang itu sendiri yang melakukan interaksi.Pengungkapan keindahan dalam karya
seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan tertentu pula. Motivasi
itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai penderitaan hidup manusia,
mengenai kemerosotan moral, mengenai perubahan nilai-nilai dalam masyarakat,
mengenai keagungan Tuhan, dan banyak lagi lainnya. Tujuannya tentu saja dilihat
dari segi nilai kehidupan manusia, martabat manusia, kegunaan bagi manusia
secara kodrati.
Ada beberapa
alasan mengapa manusia menciptakan keindahan, yaitu sebagai berikut:
1)
Tata nilai yang telah usang
2) Kemerosotan Zaman
3) Penderitaan Manusia
4) Keagungan Tuhan
4. Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Manusia
http://kamelia11.wordpress.com/tag/pengertian-manusia-menurut-para-ahli/
http://sugiartha26.wordpress.com/2011/04/11/5-manusia-dan-keindahan-2/
Intan Febriani
1EA45
15214368
Tidak ada komentar:
Posting Komentar